Volume pekerjaan plesteran dinding dapat dihitung dalam satuan m2 atau m3, keduanya sama saja tergantung situasi,kondisi dan selera masing-masing. Pekerjaan ini merupakan paket tiga serangkai dari pekerjaan pasangan dinding, plesteran dan acian. sehingga untuk menghasilkan tembok yang baik maka perlu memperhatikan proses pelaksanaan ketiganya. Berikut ini beberapa tips melaksanakan plesteran agar menghasilkan dinding tembok yang bagus.
- Melakukan pemasanga dinding dengan bagus, tegak dan datar sehingga tidak terjadi pemborosan pada pengaturan ketebalan plesteran dinding.
- Memberikan waktu jeda antara selesainya pemasangan batu bata dengan pekerjaan pleseteran, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemanasan dinding karena dapat menyebabkan tembok rumah menjadi retak.
- Menggunakan kepalaan plesteran terlebih dahulu untuk mengatur kedataran, setelah itu baru meratakanya dengan jidar.
- Tunggu beberapa saat sebelum melakukan acian dinding agar hasilnya bisa bagus.
- Pada area pemasangan keramik tidak perlu diplester dahulu, cukup menempelkan adukan lalu memasang keramik pada posisi yang pas.
Gambar pekerjaan pleseteran dinding
Contoh perhitungan volume pekerjaan plesteran dinding
Misalnya kita akan memplester dinding batu bata pada pekarangan sepanjang 33m, tinggi dinding adalah 2 m. plesetera setebal 2 cm dilakukan pada dua sisi dinding. berapakah volume pekerjaan plesteran dinding tersebut?
Langkah pertama kita hitung terlebih dahulu luas pasangan dinding batu bata yaitu
- Luas dinding batu bata = 2 m x 33 m = 66 m2.
Volume dalam satuan m2.
Dari data luas dinding tersebut maka dapat kita ketahui luasan plesteran untuk dua sisi yaitu
- luas pekerjaan plesteran dinding = 2 sisi x 66 m2 = 132 m2.
Volume dalam satuan m3.
Untuk mengetahui jumlah meter kubik plesteran maka dapat dilakukan dengan cara mengalikan luas plester dengan ketebalanya.
- Volume pekerjaan pleseteran dinding = 132 m2 x 0,02 m = 2,64 m3
Jadi volumenya dalah 132 m2 jika menggunakan satuan meter persegi, atau 2,64 m3 jika menggunakan satuan m3.
Selanjutnya untuk mengetahui jumlah kebutuhan pasir dan semen maka bisa dicari dengan menggunakan rumus analisa harga satuan berdasarkan SNI standar nasional indonesia atau menggunakan data pribadi hasil penelitian pekerjaan pleseteran dinding. selamat berhitung semoga menghasilkan pekerjaan terbaik 🙂